Subscribe:

Ads 468x60px

Chitika

Rabu, 15 Juni 2011

EMOSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senag atau tidak senang, perasaan senag atau tidak senag selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita. Perasaan- perasaan yang seperti ini disebut emosi.
            Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanyya merupakan suatu kelangsungan kwalitatif yang tidak jelas batasnya. Dalam keadaan emosi, pribadi seseorang telah dipengaruhi sedemikian rupa sehingga pada umumnya individu tidak dapat menguasai diri lagi. Perilakunya umumnya tidak memperhatikan norma yang berlaku disekitarnya.

B. Rumusan Masalah
            Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah :
  1. Apa pengertian emosi menurut beberapa ahli ?
  2. Bagaimana Ciri-ciri emosi ?
  3. Emosi Dikelompokkan menjadi apa saja?
  4. Bagaimana mekanisme emosi terjadi ?
  5. Apa saja teori-teori tentang emosi?
  6. apa saja bentuk-bentuk emosi?



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian emosi
            Pengertian emosi menurut beberapa ahli :
  1. Menurut Daniel Goleman ( 1995 )
a.       Daniel Goleman mendefinisikan emosi merujuk pada makna yang paling harfiah yang memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.[1]
b.      Merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikolosis, dan serangkaian kecenderungan ntuk bertindak.
  1. Menurut Chaplin ( 1989 )
Mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku.
  1. Menurut Soegarda Poerbakawatja ( 1982 )
Mendefinisikan bahwa emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.[2]


 
  1. Menurut English and English
Emosi adalah “ A Complex feeling state accompanied by characteristic by characteristic motor and glandular activities" ( suatu keadaan perasaan yang komleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris.
  1. Menurt Sarlito Wirawan Sarwono
Berpendapat bahwa emosi merupakan “ setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah ( dangkal) maupun pada tingkat yang luas ( mendalam).[3]
B. Ciri-Ciri Emosi
            Emosi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berfikir.
  2. Bersifat fluktuatif ( tidak tetap).
  3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
Karakteristik Emosi Anak dan Dewasa
NO
Emosi anak
Emosi orang dewasa
1.
Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
2.
Terlihat lebih hebat / kuat
Tidak terlihat hebat / kuat
3
Bersifat sementara / dangkal
Lebih mendalam dan lama
4.
Lebih sering terjadi
Jarang terjadi
5.
Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya
Sulitdiketahui karena lebih pandai menymbunyikannya

C. Pengelompokan Emosi
            Emosi dibagi menjadi  kelompok :
  1. Emosi Sensoris
Emosi Sensoris Yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti : rasa dingin, manis, sakit.
  1. Emosi Psikis
Emosi Psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Yang termasuk emosi Psikis :
a.       Perasaan Intelektual
Yaitu emosi yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran.
b.      Perasaan Sosial
Yaitu perasaan yang menyangkut hubungan degan orang lain, baik perorangan maupun kelompok.
c.       Perasaan susila
Yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik dan buruk atau etika ( moral).
d.      Perasaan Keindahan
Yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan sesuatu baik bersifat kebendaan maupun kerohanian.
e.       Perasaan Ketuhanan.
Dalam Mengelompokkan emosi sangat sulit karena :
  1. Emosi yang sangat mendalam ( misal masah/ sangat takut) menyebabkan aktivitas badan yang sangat tinggi sehingga seluruh tubuh diaktifkan, sehingga sukar untuk menentukan apakah seorang sedang takut atau marah.
  2. Satu oaring dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara.
  3. Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan pada sifat rangsangannya, bukan pada keadaan emosinya sendiri.
  4. Pengenalan emosi secara subyektif dan introspektif, sukar dilakukan karena selalu akan ada pengaruh dari lingkungan.
D. Teori- Teori Emosi
1. Teori Hubungan Emosi Dengan Gejala Kejasmanian
a.       Teori Canon-Board
Teori ini berpendapat bahwa emosi itu bergantung pada aktivitas dari otak bagian bawah, tidak tergantung pada gejala jasmani.[4]
Suatu situasi saling mempengaruhi antara thamulus( pusat penghubung antara bagian bawah otak dengansusunan syaraf disuatu pihak dan alat keseimbangan atau cerebellum denagn creblar cortex(bagian otak yang terletak di dekat permukaan sebelah dalam dari tulang tengkorak, suatu bagian yang berhubungan dengan proses kerjanya pada jiwa taraf tinggi, seperti berpikir.
b.      Teori James_lange
Teori ini mula-mula dikemukakan oleh james 9american Psycologist0 dan pada waktu yang sama juga dikemukakan oleh Lange ( Danish Physiologis) sehingga disebut teori James-Lange.
Menurut teori ini emosi merupakan akibat / hasil persepsi dari keadan jasmani, orang sedih karena menangis, orang takut karena gemetar dan sebagainya, gejala kejasmanian merupakan sebab emosi dan emosi merupakan akibat dari gejala kejasmanian, system syaraf automik bertanggung jawab pada perasaan emosional.[5]
c.       Teori Schacter-Singer
Teori ini didasarkan pendapat bahwa emosi merupakan The interpretation of bodily arousal. Teori ini berpendapat bahwa emosi yang dialami seseorang merupakan hasil interpretasi dari aroused atau stirred up dari keadaan jasmani. Schachter dan singer berpendapat bahwa keadaan jasmani dari timbulnya emosi pada umumnya sama untuk sebagian terbesar dari emosi yang dialami, dan apabila ada perbedaan fisiologis dalam pola otonomik pada umumnya orang itu tidak dapat mempersepsi hal ini.[6]
            Pengaruh emosi terhadap perilaku individu :
1.      Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.
2.      Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
3.      Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bias juga menimbulkan sikap gugup dan gagap dalam bicara.
4.      Terganggu penyesuaian social, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
5.      suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri, maupun orang lain.
2.Teori Hubungan antar Emosi
            Robert Plutchik  mengajukan teori mengenai deskripsi emosi yang berkaitan dengan emosi primer dan hubungannya satu dengan yang lainnya. Menurut Plutchik emosi itu berbeda dalam tiga dimensi, yaitu intensitas, kesamaan, dan polaritas atau pertentangan. Intensitas digambarkan kebawah, polaritas digambarkan kearah berlawanan, sedangkan kesamaan digambarkan yang berdekatan.[7]
            Disamping itu Plutchik juga berpendapat adanya kaitan antar emosi dengan typical behavior.
3. Teori Emosi Berkaitan dengan Motivasi
            Teori ini dikemukakan oleh Leeper. Garis pemisah antara emosi dengan motivasi sangatlah tipis. Missal takut, ini adalah emosi, tetapi ini juga motif pendorong perilaku karena bila orang takut maka akan terdorong berperilaku kearah tujuan tertentu. Menurutnya perilaku adalah diwarnai oleh emosi.[8]
            Berkaitan dengan adanya hubungan antara emosi dengan motivasi ada teori yang disebut teori arousal. Pada teori ini dorongan asumsinya ialah organisme mencari untuk menaiiakn level tensionnya , sedangkan pada waktu lain menurunkan tensionnya.
E. Bentuk-bentuk Emosi
1. Marah
            Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya. Ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah yang didalamnnya meliputi brutal, mengamuk, benci, jengkel, tersinggung, bermusuhan ,tindak kekerasan.
2. Takut
            Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstim dari takut adalah yang pathologis ( fobia ).
3. Kuatir
            Kuatir atu was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang jelas atau tidak ada obyeknya sama sekali. Kekuatiran menimbulakn rasa tidak senag, gelisah, tegamg, tidak tenang, tidak aman.
4. Cemburu
            Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap dirinya sendiri dan ketakutan kehinlangan kasih saying dari seseorang. Seseorang yang cemburu selalu mempunyai sikap benci pada saingannya.
5. Gembira
            Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba dan kegembiraan biasannya bersifat social, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang-orang yang sedang gembira.
6. Kesedihan
            Didalamnya meliputi pedih. Putus asa, depresi, muram, suram, kesepian, ditolak, melankolis, mengasihani diri.
7. Terkejut
            Didalamnya meliputi terkesiap, takjub, terpana
8. Jengkel
            Didalamnya meliputi hina, jijik, muak, benci, tidak suka.
9. Malu
            Didalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib.

           


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
            Emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebankan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanyamengandung kemungkinan untuk meletus.
            Definisi emosi dikemukakan oleh beberapa ahli seperti :
1.      Daniel goleman
2.      Chaplin
3.      Soegarda Poerbakawatja        
4.      menurut English and English
5.      Sarlito Wirawan Sarwono
            Emosi Dikelompokkan menjadi
1.      Emosi sensoris
2.      Emosi Psikis
a.       Perasaan intelektual
b.      Perasaan social
c.       Perasaan susila
d.      Perasaan keindahan
e.       Persaan ketuhanan
            Teori tentang Emosi
1.      hubungan emosi dengan gejala kejasmanian
a.       Teori canon-Bard
b.      Teori James-Lange
c.       Teori Schachter-Singer
2.      hubungan antar emosi
3.      hubungan emosi dengan motivasi
Bentuk-bentuk emosi :
1.      Marah
2.      takut
3.      Kuatir
4.      Cemburu
5.      Gembira
6.      Kesediahan
7.      Terkejut
8.      Jengkel
9.      Malu

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan anak dan Remaja. Bandung : remaja Rosdakarya.

Wirawan Sarlito Sarwono. 1982. Pengantar Umum psikologi. Jakarta : Bulan Bintang

Hardy Malcolm. 1988. pengantar psikologi. Jakarta : Erlangga

Ali moh, Moh Ansori. 2005. Psikologi remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi aksara

Walgito Bimo.1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Ofset



[1] (Pengantar Psikologi Umum, Walgito, 1997, hal 62)
[2] (ibid, hal 63)
[3] (Psikologi Perkembangan Remaja, Moh Ali& Moh Ansori, hal 115)
[4] ( Pengantar Umum Psikologi, sarlito wirawan, hal 213)
[5] (ibid, hal 213)
[6] (Ibid, hal 214)
[7] (ibid, hal 215)
[8] (idid, hal 217)

0 komentar:

Posting Komentar

TAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, KARENA MANUSIA ADALAH TEMPAT SALAH DAN LUPA,,please leave comment,,thanks