1. Pengertian Pancasila
Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan konsep Pancasila sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Namun jika dicermati, secara umum definisi konsep tersebut relatif sama. Berikut adalah beberapa pengertian tentang Pancasila yang dikemukakan oleh para ahli.
a. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tingkah laku yang penting dan baik.
b. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
c. Notonegoro
Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan falsafah dan Ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Bersikap positif terhadap Pancasila didasari oleh fungsi Pancasila, yaitu sebagai dasar negara yang statis dan dinamis. Statis yaitu karena Pancasila sebagai landasan berdirinya NKRI. Sedangkan dinamis berarti Pancasila bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman.
Bersikap positif terhadap Pancasila adalah bagaimana kita untuk memaknai dari Pancasila itu sendiri.
Pengamalan Pancasila dapat dibagi menjadi :
1. Pengamalan secara objektif
Yaitu melaksanakan peraturan pandangan sesuai norma-norma yang berlandaskan Pancasila. Pengamalan ini bersifat memaksa dan disertai sanksi hukum yang tegas.
2. Pengamalan secara subjektif
Yaitu menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok sebagai pedoman dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disini Pancasila menjadi sumber etika dalam penyelenggaraan negara.
Contoh sikap positif :
1. Beribadah sesuai dengan agama masing-masing.
2. bersikap adil terhadap semua warga negara dan didepan hukum.
3. Toleransi terhadap keragaman budaya yang ada.
4. Ikut serta dalam pemilu.
5. Menyampaikan aspirasi.
6. Melaksanakan peraturan perundangan yang ada.
7. Bermusyawarah.
Makna-makna dari masing-masing sila :
1. Kita bebas memilih agama dan kepercayaan, memeluknya, dan menjalankanya, tapi tidak diperbolehkan untuk abstein.
2. Setiap WNI, harus memiliki toleransi terhadap WNI lainnya.
3. Setiap WNI wajib memunculkan rasa memiliki bangsanya untuk menjaga keutuhan NKRI.
4. Setiap WNI, harus menanamkan jiwa musyawarah dan demokrasi di dalam mengambil keputusan setiap aspek kehidupan.
5. Setiap WNI, harus menegakan rasa keadilan di semua bidang kehidupan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
mengapa berpikir positif terhadap pancasila itu penting?
buat mas Irza M farhan trima kasih buat pertanyaannya, dalam memandang sesuatu haruslah positif terlebih dahulu, karena jika dipandang negatif maka kita akan kesulitan untuk mengungkap apa yang dimaksud dalam pancasila, dan ini berlaku pada semua hal, walau pada kenyataanya nanti ketika pemaknaan terdapat poin yang salah menurut pendapat kita. jika kita memandang positif maka perilaku yang ditimbulkan untuk memahami hal tersebut juga akan positif, sehingga perilaku yang dimunculkan tidak akan bertentangan dengan pancasila. Trims
berfikir positif terhadap pancasila memang penting.... akan tetapi sebelum kiita berfikir positif pada pada pancasila, sebaiknya kita mengetahui apa itu pancasila, dan untuk apa pancasila itu lahir??? jika sudah demikian, maka alasan kenapa kita harus berfikir positif terhadap pancasila akan mendapatkan jawabannya sendiri...
Posting Komentar
TAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, KARENA MANUSIA ADALAH TEMPAT SALAH DAN LUPA,,please leave comment,,thanks